Menantu Idaman Mertua

Menantu idaman mertua. Bagi seputar dunia wanita maupun pria membina rumah tangga tentunya tidaklah mudah, di butuhkan kesiapan mental dan bekal keilmuan yang cukup untuk kelangsungan hidup berumah tangga, karena bukan hanya pasangan kita saja yang akan hadir dalam hidup kita tapi juga keluarga besarnya akan turut mewarnai kehidupan rumah tangga kita, salah satunya adalah orang tua dari pasangan kita yang akrab kita sebut sebagai mertua. Bagaimana menjadi menantu idaman mertua, berikut adalah tipsnya :

BERIMAN
Dengan iman perilaku kita sehari hari akan lebih terkendali, ini akan menambah nilai plus di mata mertua, asalkan dilakukan dengan tulus terutama tentang ibadah .

BERILMU
Kecantikan tidak prima jika tanpa di dukung ilmu yang melatar belakanginya. Apapun latar belakang pendidikan formal kita, ilmu sangat penting dalam pergaulan termasuk bergaul dengan calon mertua. Ilmu yang paling sederhana di pelajari yaitu komunikasi, gunakanlah bahasa yang baik dan benar. ilmu lainya yang tak kalah penting yaitu menejemen waktu, misalnya kapan hrus bekerja atau bersantai termasuk juga bertandang ke rumah calon mertua. Jangan sekali kali karena senang dan tidak di tegur, maka kita berlama lama sampai lupa waktu, hal ini kurang menguntungkan karena diliai kurang sopan serta tidak pandai beretika dan membagi waktu.

BERETIKA
Masalah etika tidak boleh diabaikan, tidak hanya dalam lingkungan keluaraga, tapi juga di sekolah, di tempat kerja, dan masih banyak lagi. Etika besar pengaruhnya tehadap cara pandang dan calon mertua menilai calon menantunya. Apabila sedang di rumah pacar jangan sekali kali hanya berbicar dengan pacar apalagi sampai nempel terus selama di rumah pacar, hal ini mungkin akan mengurangi nilai plus pada diri kita.

PANDAI MENEMPATKAN DIRI
Sebenarnya kita bukan  hanya memfokuskan pada mertua saja, namun lebih pada keseluruhan. Hubungan kita menyatukan dua keluarga, maka sebaiknya kita bisa menghadapi siapapun dalam keluarga kita, mengetahui prioritas antara keluarga, harapan pribadi, suami, pekerjaan, dan sebagainya. Membaurlah dengan anggota keluarga sambil belajar banyak hal dari mereka.

TAHU CARA BERPENAMPILAN
Bagaimanapun, tampilan kita akan menjadi penilaian. Memakai pakaian yang sopan dan tidak berlebihan, bukan berarti tidak berdandan atau menggunakan aksesoris, kita bisa menggunakanya namun dengan kadar yang pas sehingga enak dilihat. Dengan begitu tampilan dan isi pribadi kita bisa menjadi hal yang membanggakan di mata mertua, suami, orang tua, dan diri kita sendiri.

BERFIKIR POSITIF
Banyak calon menantu yang kesulitan masuk kerumah calon mertuanya, khususnya wanita alasanya bermacam macam. seperti calon mertua yang cerewet atau terlalu banyak pertanyaan. Ini bisa saja terjadi jika kita tidak berfikir positif, dan seenaknya sendiri. Perasaan bersalah justru membuat kita salah tingkah, lebih parah lagi kalau semua ungkapan, obrolan, dan pendapat calon mertua semuanya dianggap negatif. Padahal sesungguhnya sedang terjadi proses penilaian seperti apakah kualitas calon menantu yang akan mengurus dan mendampingi anaknya. Tentu saja seseorang secara naluri seseorang akn banyak menilai, memperhitungkan mendengar, dan bertanya sehingga akan lebih mendalami karakter calon menantunya kelak. Seharusnya semakin banyak di tanya semakin bahagia, karena bagaimanapun berarti di perhatikan. Demikian pula apabila diatur tentang penampilan kita jangan langsung di tentang, tetapi tampunglah lalu cerna sebelum di terapkan atau di buang. Cobalah pahami bahwa semua itu untuk kepentingan kita juga di samping untuk menyenangkan hati calon pasangan kita.

HINDARI DEMONSTRATIF
Perilaku demonstratif di depan calon mertua sebaiknya dihindarkan, begitu juga dihadapan keluarga lainya. Bersikaplah biasa biasa saja toh mereka sudah tahu anda sedang jatuh cinta. Hilangkan kesan bahwa dunia hanya milik berdua. Kemampuan menahan diri nilainya tinggi karena menyangkut etika dan juga moral.

HEMAT
Masa pacaran memang masa yang menyenangkan dan pas untuk bersenang senang. Tapi bukan berarti menghambur hamburkan uang. Cobalah mengutur keuangan untuk rekreasi, hemat bukan berarti pelit. Justru dengan berhemat berkesempatan menabung untuk prsiapan pernikahan, mukin calon mertua akan makin sayang kepada kita, setidaknya menilai kalau belum menikah saja sudah hemat apalagi nanti.

PENDENGAR YANG BAIK
Umumnya sebagai menantu banyak yang ikut nimbrung menilai siapa kita, maka tempatkanlah diri kita ke posisi yunior. sebab kita akan mendapat banyak masukan serta pesan pesan dari pihak calon mertua. Meraka pasti berkomentar baik langsung ataupun tidak untuk mengomentari kita dari berbagai segi. Kadang menyenangkan dan jangan kaget kadang menyakitkan pula. Mendengar lebih baik dari pada bicara dan menjadi pendengar yang baik kadang lebih sulit dari pada bicara

ATENSI YANG TINGGI

Menikah berarti menyatukan dua keluarga, sehingga keluarga akan lebih besar lagi. Ini berarti kesempatan memperhatikan orang lain lebih banyak dan perlu di perhatikan. Atensi tidak selamanya mahal asalkan pandai mengatur keuangan dipadu kemampuan memilih benda ini sangat mempengaruhi. Atensi tidak hanya berbentuk materi tetapi yang utama adalah perhatian, tutur sapa, juga kesopanan.

JANGAN MENGATUR

Bagaimanapun tatanan rumah mertua jangan sekali kali nimbrung untuk ikut mengatur kecuali kalau diminta pendapat, sekalipun kita seorang interior design jangan sekali kali pro aktif mengatur rumah. Ini bisa menyinggung perasaan, bahkan kita bisa dibilang menantu yang terlalu ikut campur dan sok tau. Maka walaupun tatanan itu salah biarkanlah, cukup dengan melihat dan menilai tanpa komentar.

TULUS

Keikhlasan dalam melakukan apapun, orang tua yang sudah berpengalaman pasti paham mana yang tulus dan mana yang basa basi. Orang tua senang di sayang dan di perhatikan, tetapi sangat sensitif sehingga tau persis mana yang tulus dan yang berpura pura.

SETIA

Kesetiaan harus di tanamkan sejak dini, sehingga niat untuk berbuat yang menyimpang bisa di hindarkan. Cobalah untuk terbuka dalam berkomunikasi sehingga tidak ada ganjalan dan kesalah pahaman yang berujung ketidak percayaan, kecemburuan berlebih, dan tidak setia. Untuk menjadi setia di perlukan kesabaran, mengalah dan bersedia berkomunikasi secara terbuka, gamblang, jelas, dan dewasa. Jika kita adalh orang yang setia pasti mertua akan bangga pada kita. Amin...







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar:

Posting Komentar